Teknologi penjernihan air yang umum dikenal sejak
lama antara lain adalah : Disinfektansi (dimasak, Chlorinisasi,
Ozonisasi, Sinar Ultra Violet), Destilasi, Mikrofiltrasi, dan Filterisasi (Activated Alumina, Activated Carbon, Anion & Cation Exchange).
Metoda Reverse Osmosis
(RO) dikembangkan sejak tahun 1950an dalam rangka mencari metoda yang
ekonomis untuk desalinasi air laut. Metoda ini yang juga dikenal sebagai
“hyperfiltration” ini kemudian terus dikembangkan untuk membuang
hampir semua kontaminan dari air yang akan diolah.
Teknologi
ini dipakai pada pesawat ruang angkasa, perlengkapan perang
negara-negara maju, penyediaan air pada bencana alam, dan lain-lain.
Reverse Osmosis
mampu untuk menyingkirkan beragam kontaminan aestetik yang menimbulkan
rasa yang tidak sedap, warna, dan problim bau seperti rasa asin atau
rasa soda yang disebabkan oleh chlorides atau sulfat.
Unit RO secara efektif mampu menyingkirkan semua jenis bakteri dan virus. Besarnya pori dari membran RO mencapai 0.0001 Mikron (ukuran bakteria 0.2 sampai 1 Mikron, dan virus antara 0.02 sampai 0,4 Mikron).
Unit RO mampu untuk menyingkirkan sebagian besar bahan kimia non organik seperti garam, metal, dan mineral.
RO efektif untuk menyingkirkan kontaminan yang menyangkut kesehatan
seperti arsenic, asbestos, atrazine (herbisida/pesticida), fluoride,
lead, mercury, nitrate, dan radium, dan lain-lain.
Dengan kemampuannya tersebut, Reverse Osmosis merupakan teknologi pengolahan air yang sangat umum digunakan guna menghasilkan air yang berkualitas tinggi.
Proses Reverse Osmosis
dilakukan dengan memberi tekanan tinggi pada air yang dialirkan melalui
membran semi permeable dimana pemisahan ion terjadi. Dengan pemisahan
ion, molekul air membentuk barier yang memungkinkan molekul air lainnya
untuk liwat dan menghalangi liwatnya hampir semua kontaminan. Tingkat
penolakan kontaminan ini berkisar antara 85-95% yang tergantung pada kualitas awal dari air yang diolah.
Dari beragam teknologi penjernihan air minum diatas dapatlah
disimpulkan bahwa banyak teknologi dan metoda yang efektif untuk
menyingkirkan sejumlah kontaminan, tapi tidak ada teknologi tunggal yang dapat menyingkirkan semua kontaminan.
Teknologi yang spesifik atau kombinasi dari beberapa
teknologi biasanya digunakan untuk mengatasi tuntutan permasalahan
kualitas air baku yang akan diproses menjadi air minum.
Dengan kombinasi teknologi ini proses penjernihan akan dilakukan melalui beberapa tahapan (multi-staging).
Setiap tahapan berfungsi guna membuang kontaminan tertentu.
Teknologi yang digunakan pada setiap tahapan, serta jumlah tahapan akan menentukan kualitas air yang dihasilkan.
Teknologi Reverse Osmosis
ini dapat diterapkan pada berbagai skala penggunaan yang dibutuhkan
seperti untuk skala perkotaan, industri, maupun rumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar